Sejarah
Berdasarkan
sejarah, di Kepulauan Raja Ampat terdapat empat kerajaan tradisional,
masing-masing adalah kerajaan Waigeo, dengan pusat kekuasaannya di Wewayai,
pulau Waigeo; kerajaan Salawati, dengan pusat kekuasaan di Samate, pulau Salawati Utara; kerajaan Sailolof
dengan pusat kekuasaan di Sailolof, pulau Salawati Selatan, dan kerajaan Misol,
dengan pusat kekuasaan di Lilinta, pulau Misol.
Penguasa Kerajaan Lilinta/Misol
(sejak abad ke-16 bawahan kerajaan Bacan):
- Abd al-Majid {1872-1904)
- Jamal ad-Din (1904-1945)
- Bahar ad-Din Dekamboe (1945 - )
Penguasa Kerajaan Waigama (sejak
abad ke-16 bawahan kerajaan Bacan):
- Abd ar-Rahman (1872-1891)
- Hasan (1891/1900-1916)
- Syams ad-Din Tafalas (1916-1953)
Penguasa Kerajaan Salawati (sejak
abad ke-16 bawahan Kesultanan Ternate):
- Abd al-Kasim (1873-1890)
- Muhammad Amin (1900-1918)
- Bahar ad-Din Arfan (1918-1935)
- Abu’l-Kasim Arfan (1935-?)
Penguasa Kerajaan Waigeo (sejak abad
ke-16 bawahan Kesultanan Ternate):
- Gandżun (1900-1918)
WISATA
RAJA AMPAT
Wisata raja
ampat adalah tempat wisata di Papua yang telah mendunia. Ketenaran Raja Ampat
sebagai salah satu destinasi perjalanan paling menarik telah didokumentasikan
dalam film dokumenter yang berjudul “Edis Paradise 3″ dengan pemutaran
perdananya di Swiss. Film dokumenter yang dibuat oleh Avant Premiere ini
mengangkat keindahan alam bawah laut Raja Ampat di Papua yang disebut sebagai
Amazon Lautan Dunia. Julukan ini disandang karena posisi Raja Ampat tersebut
berada di pusat segitiga karang dunia. Raja Ampat yang termasuk dalam
teritorial Papua Barat ini adalah gugusan pulau dengan 610 pulau yang tersebar,
tetapi baru hanya 35 pulau yang ditempati oleh penduduk.
Perlu diketahui bahwa 75% spesies ikan di dunia
ini berada di perairan Raja Ampat. Lautan di Raja Ampat adalah ekosistem alam
yang masih terjaga kelesetariannya hingga kini. Tingginya nilai strategis alam
laut di Papua tersebut menyebabkan wisata Raja Ampat di Papua dilindungi dengan
undang-undang RI. Hal ini untuk mencegah berbagai tindakan pengrusakan
ekosistem laut yang semata-mata mengejar keuntungan bisnis. Bukan tanpa alasan!
Wisata Raja Ampat telah menjadi fokus wisata dunia pada saat-saat sekarang ini.
Wisata Raja Ampat di Papua menawarkan sejumlah
objek wisata yang sangat diminati oleh para wisatawan mancanegara pada
khususnya, yakni diving. Kegiatan diving (penyelaman bawah laut) dan snorkeling
di Raja Ampat akan menunjukkan keindahan alam bawah laut Raja Ampat di Papua
yang begitu mempesona, dengan berbagai jenis spesies ikan serta terumbu-terumbu
karang yang hidup natural. Diving di Raja Ampat akan menunjukkan kepada Anda
berbagai aneka spesies ikan yang bahkan belum pernah Anda ketahui sebelumnya.
Ingat, 75% spesies ikan dunia berada di Raja Ampat. Pernahkah Anda melihat ikan
pari manta? Lebar tubuh ikan pari ini bahkan mencapai 2 m.
Untuk
kegiatan diving, baca juga artikel yang mengupas tentang diving Raja Ampat di Pulau Wayag. Paling sedikit terdapat 1500
spesies ikan, 537 spesies koral, dan 699 hewan tak bertulang belakang yang
dapat Anda temukan di alam bawah laut Raja Ampat. Untuk diving, Anda akan
ditemani oleh ahlinya dan menggunakan peralatan menyelam yang lengkap. Jika
Anda pernah melakukan diving di pantai-pantai lain, maka Anda akan begitu
takjub terhadap keindahan bawah laut Raja Ampat Papua. Terumbu karang yang
hidup menjadi tempat sumber makanan ribuan spesies ikan dan satwa laut lainnya.
Ekosistem yang sangat natural dan demikian mempesona inilah yang membuat Raja
Ampat dijuluki sebagai Amazon Lautan Dunia.
Sebagian
orang menyebutkan wisata Raja Ampat di Papua ini adalah surga wisata
tersembunyi yang dimiliki oleh Indonesia. Wisata Raja Ampat mungkin dapat
dinobatkan sebagai wisata alam bawah laut paling mempesona yang dimiliki oleh
Indonesia. Yang dapat menandingi keindahan alam bawah lautnya mungkin hanya
wisata Pulau Weh di Sabang, Aceh. Jika tempat wisata Raja Ampat berada di
bagian timur Indonesia, maka wisata Pulau Weh Sabang berada di bagian paling
barat Indonesia. Untuk mengetahui Pulau Weh, baca juga artikel yang mengupas
tentang wisata Pulau Weh di Sabang
Aceh.
Uniknya,
kedua tempat wisata dengan kegiatan diving-nya yang termasuk paling menarik di
dunia tersebut justru mendapat atensi yang besar dari para wisatawan luar
negeri. Ketertarikan warga asing dan jumlah kunjungannya dengan tren yang
meningkat waktu demi waktu membuat kedua tempat wisata laut Indonesia ini
menjadi begitu terpopuler di kalangan internasional. Justru para penikmat
perjalanan dari dalam negeri yang kalah dalam mengunjungi tempat wisata laut
tersebut.
Harus
diakui, faktor biaya adalah penyebab utama yang membuat kedatangan wisatawan
domestik ke tempat wisata Raja Ampat Papua masih tergolong sedikit.
Kondisi infrastruktur di Papua yang belum memadai serta besarnya biaya
transportasi ke/dari Papua membuat sebuah tempat menarik di Papua ini belum
ramai dikunjungi wisatawan Indonesia. Belum lagi tentang biaya akomodasi dan
logistik yang harus dikeluarkan selama menikmati wisata di Raja Ampat tersebut.
Berbeda
dengan turis asing yang memiliki tingkat pendapatan lebih tinggi daripada warga
Indonesia, kondisi keuangan yang lebih baik tersebut memungkinkan mereka untuk
menikmati diving sebagai salah satu objek wisata Raja Ampat yang paling
populer. Hal demikian juga terlihat di daerah wisata Pulau Weh di Sabang Aceh.
Tingkat kedatangan turis mancanegara lebih banyak ketimbang wisatawan domestik.
Apa
saja objek wisata Raja Ampat
Diving
dan snorkeling adalah salah satu kegiatan wisata Raja Ampat yang paling terkenal. Namun, Anda
harus tahu bahwa tempat wisata di Papua ini juga memiliki hutan yang
lebat, gugusan batu kapur yang berwarna-warni, aneka spesies tumbuhan langka,
serta sarang penyu di tepi pantai.
Sebagian
wisatawan akan berselancar di Raja Ampat karena tempat wisata ini memiliki
ombak laut yang cukup menantang. Beberapa pulau di Raja Ampat yang paling
sering dikunjungi adalah Pulau Wayag, Pulau Waiwo, Pulau Karang, Kepulauan Gam,
dan Pulau Arborek. Jika Anda ingin melihat burung Cendrawasih yang menjadi
satwa khas Papua, Anda dapat mengunjungi Kepulauan Gam. Terdapat 4 jenis burung
cendrawasih yang hidup di Kepulauan Gam tersebut, y Jika Anda
tertantang untuk mendaki karang, pergilah ke Pulau Karang. Di pulau ini Anda
akan mendaki karang dengan tingkat kemiringan mencapai 90 derajat. Jika
berhasil sampai di atas, Anda akan terpukau dengan keindahan panorama laut Raja
Ampat. Di puncak karang tersebut, Anda dapat melihat keselurahan pulau hijau
yang dikeliling birunya air laut.aitu
cendrawasih merah, cendrawasih besar, cendrawasih kecil, dan cendrawasih belah
rotan.
Potensi
alam
Berdasarkan potensi masing-masing
distrik, pemerintah kabupaten merencanakan pengembangan wilayah untuk empat
sektor, yaitu:
Pariwisata
Terutama
wisata bahari akan dikembangkan di Pulau Kofiau, Misool,
Waigeo Selatan dan Barat serta Kepulauan Ayau.
Perkebunan
Dengan komoditas utama kelapa dalam
dan kelapa sawit akan dipusatkan di Pulau Pam, Kofiau dan Salawati.
Pertambangan
Dipusatkan di Pulau Salawati
(batubara dan migas); Waigeo dan Gag (nikel); Batanta dan Misool (emas dan
bahan baku semen).
Perikanan
Kepulauan Ayau, Waigeo, Batanta,
Salawati dan Kofiau.
Pemekaran
Daerah
Kabupaten
Raja Ampat Selatan
Distrik yang mungkin bergabung ke
dalam kabupaten ini meliputi :
Kabupaten
Raja Ampat Utara
Distrik yang mungkin bergabung ke
dalam kabupaten ini meliputi :
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar