Senin, 19 Januari 2015

Alasan Kenapa Kamu Tidak Perlu Takut Menikah Muda



Menikah adalah salah satu keputusan besar dalam kehidupan manusia. Memutuskan untuk menikah memerlukan pertimbangan panjang dan keyakinan kuat. Bagaimana tidak? Pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang yang sedang dimabuk cinta, melainkan juga dua keluarga yang tidak saling mengenal sebelumnya.
Kapan waktu yang tepat untuk menikah? Semua kembali ke kamu dan pasanganmu. Menikah di usia muda dan tua punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

1. Buat Apa Menunggu Jika Kalian Sudah “Klik”?



Katanya, saat kamu bertemu jodohmu itu seperti saat tutup botol bertemu ulirnya. Tanpa alasan kamu akan merasa pas, nyaman. Pencarianmu sudah berakhir. Kamu sudah menemukan apa yang kamu cari pada diri pasanganmu. Walau dia tidak sempurna, tapi dialah yang membuatmu rela menerima ketidak-sempurnaan.
Walau masih muda, mengapa harus menunggu lebih lama kalau memang sudah menemukan pasangan yang tepat? Toh menikah sekarang atau nanti, kamu tetap akan menjalani kehidupan rumah tangga bersama dia. Justru dengan menikah lebih awal, kamu dan dia punya banyak kesempatan untuk membangun hidup bersama.

2. Secara IlmiahKamu Akan Lebih Bahagia


Menurut "knot yet report" dari National Marriage Project 2013, mereka yang menikah pada usia muda ternyata akan lebih bahagia dibanding orang-orang yang menunda pernikahan. Dalam penelitian tersebut, orang berusia 20-28 yang mengatakan mereka “sangat puas dengan hidup” adalah mereka yang menikah.
Dalam penelitian yang sama, perempuan yang lebih bahagia adalah mereka yang menikah pada usia 24-26 tahun. Jika secara fakta ilmiah saja menikah muda bisa membuatmu lebih bahagia, maka kenapa tidak? Siapa sih yang tidak bahagia kalau hal pertama yang dilihat selepas bangun tidur adalah wajah orang yang paling dicintai?


3. Laki-Laki yang Menikah Muda Akan Menghasilkan Lebih Banyak Uang



Data american community survey pada 2008-2010 menunjukkan bahwa pria yang menikah di usia 20-an akan menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan mereka yang menikah di usia 30 tahun keatas. Secara umum, pria yang telah menikah memang menghasilkan lebih banyak uang dibanding mereka yang masih lajang.
Barangkali semangat kerja muncul karena sudah ada keluarga yang harus dibiayai di rumah. Produktivitas laki-laki yang sudah menikah juga bisa meningkat karena dia sudah tidak lagi repot memikirkan kebutuhan domestik. Secara tradisional, sudah ada istri yang mengurus semua keperluannya.
Semangat dan produktivitas kerja yang lebih baik memang bisa datang dari komitmen di depan Tuhan. Masak kamu mau sih membiarkan orang yang sudah kamu janjikan akan dirawat sepenuh hati hidup susah?

4. Kalian Akan Menemukan Diri Masing-Masing, Bersisian


Usia muda memang masanya menemukan diri sendiri. Di usia 20-an, kamu akan mencari apa yang sebenarnya paling ingin kamu lakukan dalam hidup. Kamu akan mencari sebanyak mungkin pengalaman untuk memuaskan keingintahuanmu akan kemampuan diri sendiri.

Banyak orang memilih untuk tidak punya pasangan romantis pada fase ini, karena enggan diributkan dengan drama percintaan.
Memutuskan menikah muda akan membuat kamu memiliki seseorang yang mendampingimu dalam perjalanan tersebut. Mana sih yang lebih menyenangkan, galau sendirian atau galau tapi didampingi orang yang kamu cintai?
Menikah muda dengan orang yang tepat tidak akan menghalangi kesempatanmu untuk melakukan pencarian diri. Malah kehadiran pasangan bisa membantumu untuk mengeluarkan sisi terbaik dalam dirimu yang belum kamu tahu
5. Belajar Bertanggung Jawab Lebih Awal

Kebanyakan orang memilih untuk tidak menikah muda karena masih ingin menikmati hasil kerja mereka untuk diri sendiri. Baru awal kerja, gaji masih pengen buat senang-senang sendiri aja. Ogah deh ngurusin urusin rumah tangga.

Hey, cepat atau lambat kamu tidak bisa terus lari dari kehidupan dewasa. Suatu hari, hal yang kamu hindari juga akan kamu hadapi.
Menikah di usia muda akan membuatmu lebih dewasa dan bertanggung jawab terhadap hidup. Bagaimana tidak, menikah biasanya identik dengan berhentinya sokongan finansial dari orang tua. Kamu dan pasangan harus menyiasati segala permasalahan hidup berdua.
Kalian akan tertawa dan merasa seperti sedang main rumah-rumahan saat belanja bulanan. Kamu dan dia menata rumah kontrakan kalian dengan perabot seadanya. Walau konyol, tapi dari sinilah kalian akan belajar bahwa membangun hidup memang tidak mudah.


 6. Gak Peduli Kapan Menikahnya, Setiap Pernikahan Pasti Akan Ada Masalah


Katanya sih, menikah muda itu rawan perceraian karena kamu dan pasangan masih belum bisa mengendalikan emosi. Sebenarnya pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena masalah dalam pernikahan akan selalu ada. Tanpa peduli kamu menikah di usia berapa.

Malahan dengan menikah muda, perbedaan dan friksi bisa diatur sejak awal. Ketidaksepahaman bisa diatasi dengan lebih baik. Karena kamu dan pasangan akan membangun hidup dari nol bersama. Menikah muda atau menunda pernikahan, semua masalah pasangan menikah juga akan menghampiri kalian kok.


7. Malah Lebih Bebas Bersenang-Senang Bersama



Salah satu hal yang paling menyenangkan dari menikah muda adalah kebebasan yang kalian berdua dapatkan. Sebagai pasangan menikah, kamu dan dia sudah tidak lagi punya batasan norma yang harus dijaga ditengah keluarga dan masyarakat.
Mau pulang subuh kek, mau cium-cium kek — SAH! Kan udah suami istri.
Menikah di usia muda memberikan kalian kesempatan seluas-luasnya untuk bersenang-senang bersama. Kalian masih muda, masih pengen mencoba banyak hal. Kamu dan dia bisa traveling ke Aljazair bersama, nonton konser artis indie kesukaan berdua, sampai naik gunung dan kemping.Semua bisa kamu lakukan. Dengan aman dan tenang, karena sudah sah dan halal.

8. Kehidupan Seksual Kalian Akan Lebih Hot


Pada tahun 2011, Dana Rotz, seorang peneliti dari Harvard mengungkapkan bahwa pasangan yang menikah di usia 20-an akan memiliki hubungan seksual yang lebih baik dibandingkan mereka yang menikah lebih lama.
Dalam penelitian yang sama juga terungkap bahwa penundaan pernikahan selama 4 tahun akan mengurangi frekuensi hubungan seksual pasangan itu sebanyak 1 kali tiap bulannya.
Apa sih yang lebih membahagiakan dari bisa mengekspresikan rasa sayang pada pasangan lewat berbagai cara? Halal pula.


9. Lebih Bisa Berkompromi Terhadap Perubahan




Bayangkan jika kamu dan pasangan menikah di usia 30-an, dengan karir dan kehidupan masing-masing yang sudah settle. Akan sulit membuat pasanganmu rela pindah kota dan meninggalkan pekerjaannya hanya karena kamu mendapatkan tawaran bekerja di Konservasi Badak Ujung Kulon.
Dia punya karir yang telah dibangun, begitu pun denganmu.
Pasangan muda yang masih membangun karir dan haus terhadap petualangan akan menghadapi permasalahan diatas dengan berbeda. Kalau kamu menikah muda, kompromi atas perubahan rute hidup akan lebih mudah dilakukan.
Pindah kota? Hayuk aja! Toh kamu dan pasangan belum tahu kesempatan yang akan kalian dapatkan di tempat batu. Ganti pekerjaan? Boleh! Your old job sucks, anyway.
Kalian akan menjalani hidup yang dinamis dan penuh tantangan. Dengan tetap dipenuhi cinta, tentunya.

10. Kalian Akan Menghasilkan Anak yang Oke

Usia di bawah 30 tahun adalah waktu paling ideal bagi seorang wanita untuk memiliki anak. Selepas usia 30 tahun, sel telur yang dihasilkan sudah tidak akan seprima wanita usia 20-an.
Padahal sel telur yang baik adalah cikal bakal anak berkualitas. Menikah muda membuatmu dan pasangan punya kesempatan lebih besar untuk menghasilkan keturunan dengan kualitas oke.
Selain kondisi tubuh yang prima, usia muda juga memberimu kesempatan lebih luas untuk menyesuaikan diri saat anakmu lahir. Kalau kamu ingin jadi full stay home-mom sampai anak usia 5 tahun, membangun bisnis di usia 25 masih lebih masuk akal dibanding resign dari posisi manager di usia 35.
Di usia muda, kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan selepas anak lahir akan lebih besar kamu dapatkan

11. Bisa Jadi Orang Tua Gaul



Seandainya kamu menikah di usia 23 tahun lalu punya anak di usia 24 tahun. Berarti saat usiamu 44 tahun, anakmu sudah 20 tahun. Punya anak yang sudah dewasa saat kamu masih cenderung muda akan membawa keasyikan tersendiri. Kamu tidak akan gagap mengikuti perkembangan jaman, kamu bisa berbincang dengan anakmu selayak teman.
Hubungan yang dekat antara orang tua dan anak akan lebih mudah terjalin saat jarak umurnya tidak terlalu jauh. Anakmu akan PD aja bawa temannya ke rumah, karena Bapak-Ibunya masih muda dan gaul. Kamu dan pasangan juga sudah cukup melek teknologi untuk mengawasi kegiatan anakmu di media sosial. All win!


12. Punya Kekuatan Untuk Membiayai Anak Sampai Tuntas


Menikah di usia muda juga berarti punya kesempatan lebih lama untuk bekerja saat masih berkeluarga. Kamu masih punya sumber daya dan kekuatan untuk mendampingi anak-anakmu hingga mereka bisa mencukupi kebutuhan finansialnya sendiri. Ketika anakmu sedang butuh dana besar untuk kuliah, kamu belum pensiun dan bisa mencukupinya.
Menikah muda tidak hanya membawa keuntungan bagi kebahagiaanmu dan pasangan. Tapi juga memberikan keadilan pada calon-calon anak kalian, orang tuanya akan lebih siap mendampinginya sampai benar-benar dewasa dan bisa dilepas.


13. Gak Lagi Kesal Saat Ditanya, “Kapan Nikah?”



Kamu akan aman dari pertanyaan sakral ini. Setiap ada kumpul-kumpul keluarga besar, pertanyaan soal jodoh dan pernikahan tidak akan lagi menghampiri. Kamu sudah punya pasangan resmi yang mendampingimu di sisi. Tapi, apakah penderitaan berakhir? Hoho, belum saudara-saudara. Masih ada pertanyaan ini kok:
  • Kapan punya anak?
  • Kapan nambah anak?
  • Anaknya mau disekolahin dimana nanti? (padahal anakmu masih bayi 2 bulan)
  • Kapan mati?

14. Rasa Pacaran, Tapi Status Halal


Nikah muda akan membuat hubunganmu dan pasangan masih kayak pacaran. Kamu dan dia masih bisa dengan santai nonton konser yang diadakan mahasiswa, ngelayap ke gunung berhari-hari berduaan tanpa bikin khawatir orang tua, koleksi gundam dan buku favorit sesuka hati, sampai foto-foto ala ABG pacaran.
Semua kesenangan ala anak muda masih bisa kalian nikmati. Bedanya, sekarang semua udah nggak perlu lagi dilakukan dengan kehati-hatian karena takut melanggar norma kesopanan masyarakat. Kalian masih berasa pacaran, tapi sudah halal bobo cantik berdua. Sudah bebas saling sayang tanpa batas kain dan sehelai benang. Ekspreksi cinta terhadap pasangan lebih bebas kamu tampilkan.


15. Kalian Akan Lebih Sulit Untuk Saling Meninggalkan


Walaupun ngoroknya kencang, suamimu adalah orang yang mendampingimu dari belum jadi apa-apa sampai sekarang sudah jadi orang. Meskipun setelah 3 tahun menikah masakannya masih sering keasinan, istrimu adalah orang yang terus memberikanmu semangat waktu bisnismu terancam gagal.

Kalian telah menghadapi banyak momen dan permasalahan bersama. Bahkan dengan menikah muda bisa dibilang kalian tumbuh dewasa bersama. Ketika ada masalah yang potensial membuat kamu dan dia berpisah, pendampingan dan kebersamaan panjang akan jadi pengingat bahwa hubungan ini layak untuk terus diperjuangkan.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar