Senin, 19 Januari 2015

Bisnis Online: Waktunya Kamu, Para Introvert Untuk Sukses dan “Bersinar”




Ketika terjun ke dunia bisnis, seseorang dituntut untuk punya kemampuan komunikasi yang baik. Menghadapi investor, bekerja dengan tim, atau bertemu klien: banyak hal yang menuntutmu untuk bisa ‘luwes’ berinteraksi dengan orang lain.Nah, apa yang terjadi jika kamu adalah seseorang dengan kepribadian introvert yang merasa kurang nyaman ketika selalu harus selalu berinteraksi dengan banyak orang? Menekuni bisnis online bisa jadi solusinya! Ahli komunikasi bisnis John Doyle, menjelaskan betapa era digital saat ini akan memudahkan seorang introvert untuk mencapai sukses. Seorang introvert juga bisa lebih mudah sukses menekuni bisnis online dibandingkan seseorang yang extrovert. Kira-kira kenapa, ya?


Karena Kebiasaannya Berpikir “Dalam”, Seorang Introvert Adalah Pembuat Konten Yang Handal

Seorang introvert tak akan nyaman menjadi pusat perhatian. Ia akan lebih suka ketika bisa memerhatikan siapa atau apa yang menarik mata dunia. Karena itu, ia akan tumbuh menjadi pengamat yang baik.

Kemampuan pengamatan yang mumpuni ini akan memudahkannya ketika ia ingin mengembangkan usaha. Pertama, seorang introvert tahu bahwa sebelum merancang nama start-up dan rencana investasi. ia harus lebih dahulu mengamati kebutuhan pasar. Sebagai seorang pengamat cermat, dia akan mampu menganalisa dengan jernih tentang konten internet apa yang laku di pasaran, berguna, serta belum punya banyak pesaing.

Apa sih yang mau kamu jual secara online? Apakah blog, artikel, video, lagu, atau produk-produk lain seperti baju dan aksesoris? Yang pasti, orang dengan kepribadian introvert akan menemukan cara-cara genius demi menarik banyak orang untuk mengunjungi ‘lapak’-nya.


Senjata Bisnis Online Adalah Konten yang Tepat Sasaran. Karakter Introvert yang Sensitif Membuat Mereka Bisa Menciptakan Konten yang Tidak Bertele-tele

Nah, orang-orang introvert-lah yang bisa menerjemahkan kebutuhan ini dengan baik. Karakter mereka yang cenderung tidak banyak bicara membuat mereka mampu membuat konten yang tak bertele-tele.

Ketika sebuah situs dibuat untuk menjual satu jenis produk, apakah perlu menambahkan informasi yang tidak ada hubungannya dengan produk tersebut? Tentu tidak, dan seorang introvert memiliki sensitivitas cangih untuk menghindari hal ini terjadi.


Tanpa Harus Bertatap Muka, Situasi Daring Justru Memudahkan Seorang Introvert Untuk Menjalin Hubungan yang Baik Dengan Klien

Dibandingkan seseorang yang introvert, seorang extrovert akan lebih mudah menganggap keberadaan internet sebagai sesuatu yang biasa saja. Karena mereka akan nyaman berkomunikasi langsung dengan orang lain, mereka tidak akan terlalu tergantung pada internet untuk bisa menarik perhatian dan membuat pasar mau membeli produk yang mereka tawarkan.

Sementara itu, seorang introvert tahu bahwa internet akan memudahkannya dalam bekerja. Dengan internet, ia jadi tak harus bertatapan muka secara langsung dengan para kliennya. Komunikasi tak langsung dari internet memungkinkan dia untuk lebih punya banyak waktu merangkai kalimat dalam menghadapi klien. Ia pun bisa terampil dan sabar ketika menghadapi permintaan, pertanyaan, atau keluhan pembeli.

Dengan kata lain, internet memudahkan seorang introvert untuk memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik inilah yang kemudian menjadi nilai ‘plus’ untuk bisnis yang baru dirintisnya. Selain itu, mengelola sebuah bisnis online berarti menjalin kepercayaan dengan semua pihak yang terlibat. Ini karena minimnya interaksi langsung dalam skema bisnis tersebut. Ketika sebuah situs pernah mengecewakan atau bahkan menipu pembeli, pengiklan tak akan punya alasan lagi untuk mempercayai situs tersebut. Nah, seorang introvert akan bisa memanfaatkan sifatnya yang hati-hati untuk memelihara kepercayaan kliennya.


Dalam Bisnis Online Kemampuan Kerjasama Tim Seorang Introvert Justru Makin Bersinar

Seseorang yang extrovert akan bisa berfokus pada dirinya sendiri. Ia akan rela melakukan banyak hal sendirian. Ketika ia sukses, ia bisa mengklaim bahwa pencapaiannya adalah hasil kerja kerasnya sendiri.

Sementara itu, seorang introvert akan lebih mengerti bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dia kerjakan sendiri. Karena tak biasa jadi pusat perhatian, secara alami ia akan lebih mampu mengerti kemampuan orang-orang di sekitarnya. Ia akan tahu ketika teman kerjanya lebih kompeten mengerjakan sesuatu dibandingkan dia sendiri. Dan dia tak akan keberatan ketika teman kerjanya tersebut ‘bersinar’. Karena itu, seorang introvert adalah team player yang baik. Dan butuh tim kerja yang solid untuk bisa mencapai sukses dalam menjalankan sebuah bisnis.


Dalam Dunia Digital Etos Kerja ‘Berbagi’ Amat Dijunjung Tinggi. Seorang Introvert Memahami Hal Ini

Lagi-lagi karena tak terbiasa mendapat perhatian istimewa, seorang introvert akan lebih memahami esensi etos ‘berbagi’. Dia tak akan langsung antipati terhadap proposal kerjasama dimana ia harus membagi kontennya dengan situs atau media lain. Walau jumlah penyedia konten di internet sudah demikian menjamur kini, dia tidak akan langsung menghakimi content sharing sebagai hal yang mengancam bisnisnya.

Ini selaras dengan pendapat pakar marketing Guy Kawasaki. Kawasaki berargumen bahwa berbagi konten bukanlah ancaman untuk sebuah media online. Alasannya, berbagi konten berarti memperluas ‘pasar’ sekaligus membuktikan kredibilitas website-mu. Ketika konten dari website-mu semakin banyak dibagikan, maka semakin banyak orang yang akan mengakses website-mu.
Yang pasti, berbagi konten di internet tidak akan menjadi masalah ketika aturan penulisan sumber diterapkan dengan baik.


Bisnis Online Memberi Kesempatan yang Luas Bagi Para Introvert Untuk Menciptakan Konten yang Unik. Semakin Unik Konten yang Diciptakan, Semakin Besar Pula Kemungkinan Introvert Untuk Sukses

Seorang introvert adalah pribadi yang unik. Mereka orang yang pantas diperhatikan, tapi bukan pencuri perhatian. Mereka bisa saja tak banyak bicara, tapi bisa bergerak dalam diam. Mereka adalah orang yang tulus mendengarkan. Mereka tak begitu peduli pada popularitas, sehingga tak keberatan menggilai hal-hal yang “anti-mainstream”.

Ini membuat mereka berpotensi merancang sebuah bisnis online yang seunik dan semenarik kepribadian mereka. Kita tahu, bahwa situs yang memang unik dan menarik akan lebih banyak dikunjungi pengguna internet. Jumlah pengunjung inilah yang menjadi pertimbangan para pemasang iklan. Semakin banyak pengunjung maka semakin banyak iklan yang masuk ke situs tersebut.  Dengan kata lain, seorang introvert bisa memanfaatkan pribadi mereka yang unik dan jujur untuk menuai sukses di dunia maya.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar