Cinta itu katanya buta. Ketika jatuh
cinta mungkin kamu melihat pacarmu sebagai sosok yang paling sempurna.
Tapi, apa kamu yakin dia bisa jadi calon suamimu nanti?
Pasalnya, memilih pasangan yang akan
dibawa ke jenjang pernikahan bukanlah hal mudah. Menikah berarti kamu
nggak bisa lagi impulsif minta putus ketika merasa ada yang nggak cocok.
Menikah itu komitmen serius yang diyakini seumur hidup. Jadi, kamu
tentu butuh seorang pria dewasa dan bukan sekedar cowok yang masih
sering labil ‘kan
1. Buat mereka yang cuma mau pacaran nge-date itu artinya jalan-jalan. Kalau sudah berpikir ke pernikahan waktu kencan jadi saat untuk mengenal lebih dalam
Pacarmu bisa jadi memaknai momen nge-date
itu nggak lebih dari main bareng, nongkrong, atau sekedar jalan-jalan.
Intinya, dia cuma pengen bersenang-senang sama kamu. Dia nggak mau ambil
pusing mikirin soal komitmen yang menurutnya terdengar begitu rumit.
Padahal, seorang pria yang siap
menikahimu justru berpikir bahwa kencan itu harus jelas tujuannya. Dia
tau bahwa dirinya memang ingin menghabiskan waktu bersamamu. Dari proses
nge-date itu, dia ingin menegaskan perihal hubungan kalian. Bahwa
kalian memang sedang menjalani satu ikatan serius yang mengarah ke masa
depan.
2. Dalam pacaran cowok akan banyak mengobral kata cinta. Saat sudah berniat lebih serius, dia justru lebih banyak bercerita
Teman-teman seangkatan, cerita tentang
masa lalu, atau orang yang nggak sengaja kamu temui di jalan mungkin
jadi topik obrolanmu sama pacar. Tapi, ketika ngobrol pria yang siap
jadi calon suamimu, kalian punya lebih banyak topik menarik.
Dia cenderung suka menceritakan tentang
buku, film, atau musik favoritnya. Dia pun nggak sungkan buat cerita
tentang hobinya yang mungkin unik atau aneh. Ketika itu, berarti dia
sudah merasa nyaman sama kamu. Yang paling penting, dia akan
mendiskusikan nilai-nilai hidup yang dia percaya dan tertarik mencari
tahu apa kamu sepakat dengannya. Topik-topik obrolan semacam ini akan
membuat hubungan kalian semakin intim dan berkualitas.
3. Bersama pacar kamu memang bisa bercerita. Tapi pria yang serius padamu akan membuatmu merasa punya lawan bicara
Seorang pacar akan lebih suka
membicarakan hal-hal yang membuatmu senang. Tapi, dia mungkin nggak
pernah benar-benar memperhatikan ketika kamu bicara. Bahkan, dia dengan
santai dan tanpa berdosa mengganti topik pembicaraan ketika kamu lagi
serius-seriusnya.
Sementara, seorang pria yang siap kamu
nikahi akan bersikap layaknya pendengar yang baik. Dia selalu tertarik
mendengar pendapatmu dan pemikiran-pemikiranmu yang menurutnya unik.
Bahkan, dia akan tetap mendengarkanmu bicara tentang hal-hal kecil yang
sifatnya sepele sekalipun.
4. Dia yang berniat memacarimu akan cuek pada kebiasaan burukmu. Pria yang siap menikahimu dengan lembut mengingatkan lewat cara yang tak menyinggung perasaan
Seorang pacar mungkin akan membiarkanmu
melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk. Tapi, diam-diam dia mengingatnya
dan menjadikan hal itu sebagai senjata untuk memojokkanmu jika suatu
hari nanti kalian bertengkar. Namun, seorang pria yang siap menikahimu
akan berusaha menasihatimu dengan sabar. Dia pun akan tetap menjaga
tutur katanya supaya tidak menyakiti hatimu.
5. Saat kalian bertengkar, pria serius nan dewasa pasti bisa menjaga emosinya
Cowok yang belum dewasa bisa kalap
ketika emosinya menggelegak. Dia bisa pakai kata-kata kasar atau bahkan
kekerasan fisik. Tapi, seorang pria sejati mampu mengendalikan emosinya
sendiri. Semarah apapun dia, sekuat tenaga dia akan berusaha tenang dan
menjaga wibawanya sendiri.
Pantang baginya bersikap kasar pada
wanita. Tak akan ada kata makian yang keluar dari mulutnya. Bersama pria
yang serius untuk menikahimu, setiap permasalahan akan berusaha ia
selesaikan secara dewasa. Daripada menyakitimu lewat kata-kata, dia akan
memilih diam sembari berusaha mencari jalan keluar yang menguntungkan
kamu dan dia.
6. Cowok yang cuma mau pacaran akan menuntutmu banyak berubah soal penampilan. Dia yang sudah memikirkan pernikahan justru menerimamu tanpa banyak keluhan
Peduli banget sama baju dan potongan
rambutnya, cowok akan terus-terusan memperhatikan penampilannya sendiri.
Dengan sengaja, dia membuatmu risih dan akhirnya kamu pun memperhatikan
penampilanmu. Sadar atau nggak, kamu pun terus memperbaiki diri
mengikuti standar pacarmu.
Padahal, pria bisa percaya setiap orang
punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi mereka, tampilan
fisik bukan lagi alasan utama untuk mencintai seseorang. Rasa nyaman dan
saling cocok jauh lebih penting daripada sekedar cantik, modis, atau
seksi. Dia pun nggak mau menyakiti perasaanmu sebagai orang yang
dicintainya dengan mengatakan kekurangan-kekurangan yang kamu miliki.
7. Ucapan “maaf” dari pria yang serius menikahi selalu diikuti upaya memperbaiki diri. Kalau dia terus mengulangi tandanya bagi dia kamu belum cukup berarti
Sekedar pacar mungkin bisa dengan mudah
bilang ‘maaf’. Tapi, bisa jadi itu cuma supaya kamu nggak marah atau
nggak ngambek ke dia lagi. Bahkan, kalimat “aku cinta kamu” juga bisa
dia ucapkan setiap hari demi membuatmu tetap bersamanya. Padahal, entah
dia beneran paham makna dari kalimat itu atau nggak.
Nah, kalau pria yang bakal menikahimu
juga bilang ‘maaf; ketika dia bikin salah. Tapi, hal itu dia lakukan
karena dia sadar bahwa kesalahannya udah menyakitimu. Dia juga bisa
bilang “aku cinta kamu” setiap hari. Dia pengen kamu bisa merasakan
cintanya buat kamu setiap hari.
8. Pria yang siap menikahimu bisa mengurus dirinya sendiri. Bersama dia kamu justru merasa terlindungi
Kebanyakan cowok itu manja. Bener nggak
sih? Dia pengen punya pacar yang bisa berperan seperti ibunya sehinga
dia merasa nggak perlu mengerjakan keperluan pribadinya sendiri.
Bersama cowok yang masih ingin sekadar
pacaran kamu akan sering mendapatinya punya banyak sikap ketergantungan.
Tidak bisa mengatur prioritas, masih harus diingatkan untuk makan,
sampai membutuhkan bantuanmu untuk jadi reminder saat ada tugas kuliah.
Sementara, pria tau gimana harus
bersikap dan mengurus diri. Dia bisa masak, cuci baju, membersihkan
kamar, dan lain-lain. Dia melakukan semuanya atas dasar rasa tangung
jawab pada dirinya sendiri. Dia berusaha mengerjakan apa yang seharusnya
dilakukan seorang pria dewasa.
9. Kalau mereka cuma mau pacaran, kamu akan jarang dibawa kumpul bersama teman. Dia yang serius berhubungan tak canggung membawamu ke dalam lingkaran
Yang cuma sekedar pacar seringkali males
kalau diajak ketemu teman-temanmu. Sebaliknya, dia juga males kalau
kamu maksa buat ikutan acaranya dia atau ketemu teman-temannya. Bagi
dia, nggak perlu ada orang lain ketika kalian lagi sama-sama. Ketika
itu, dia cuma butuh kamu untuk menemaninya.
Beda banget! Pria yang siap menikahimu
justru merasa perlu mengenal teman-temanmu. Mendengar cerita tentang
mereka membuatnya berniat bertemu secara langsung dan memperkenalkan
dirinya sebagai pacar sekaligus calon suamimu. Dia pun akan dengan
senang hati mengajakmu bertemu teman-temannya, bahkan tanpa perlu kamu
minta.
10. Tanpa perlu diminta, dia yang serius padamu akan membawamu ke keluarganya
Kamu dan pacarmu mungkin sama-sama
selalu merasa nggak siap buat ketemu orang tua. Bukan cuma dia yang
nggak siap. Kamu pun sadar bahwa pacarmu sepertinya belum pantas untuk
dibawa ke rumah yang sering kali momen ini identik dengan hubungan yang
lebih serius.
Padahal, seorang pria yang emang niat
menikahimu justru akan menawarkan diri buat bertemu orang tuamu.
Sekalipun kamu ragu, dia akan berusaha meyakinkanmu bahwa dirinya sudah
pantas dan siap membuat orang tuamu terkesan.
11. Saat masalah datang, pacar akan memilih mengakhiri hubungan. Sementara dia yang sudah memikirkan masa depan justru sekuat tenaga bertahan
Jangan heran kalau pacarmu memilih pergi
ketika hubungan kalian menemui masalah. Dia mungkin cuma nggak mau
ribet dan terlibat makin jauh dalam masalah itu. Ingat, tujuan awalnya
adalah untuk bersenang-senang. Jadi, nggak heran kalau dia dengan
mudahnya angkat tangan dan pergi.
Lain halnya dengan seorang pria dewasa.
Dia bisa bertahan karena sebuah komitmen. Baginya, menyelesaikan masalah
berarti berjuang demi hubungan kalian dan itu suatu keharusan. Dia
ingin bisa bersamamu sampai akhirnya kalian menikah.
12. Walau sedang tidak bersama, pria yang serius padamu bisa tetap meninggalkan perasaan aman
Seorang pacar nggak bisa memberimu rasa
aman itu wajar. Banyak kasus semacam itu terjadi. Dari situ akhirnya
kamu merasa selalu curiga ketika dia nggak lagi sama kamu. Pertanyaan
‘lagi dimana dan ngapain’ bisa setiap saat mengganggu pikiranmu. Kamu
takut dan khawatir dia selingkuh atau mengkhianatimu.
Sedangkan, seorang pria yang siap jadi
calon suamimu akan bisa memberikanmu rasa aman. Kamu nggak perlu
khawatir ketika dia nggak berada di dekatmu. Kamu yakin dia bisa
konsisten dengan komitmennya. Bahwa kalian saling mencintai dan percaya
satu sama lain adalah yang membuatmu berpikir ‘semua baik-baik saja’.
13. Jika dia tidak lagi rikuh membicarakan soal masa depan dan pernikahan, tandanya dia memang tak main-main dengan hubungan kalian
Sekedar pacar mungkin nggak suka atau
bahkan marah ketika kamu bicara soal rencana menikah dan punya anak.
Sementara, seorang pria dewasa akan memikirkan hal itu jauh sebelum kamu
memikirkannya. Pertemuannya denganmu tanpa sadar mengubah isi
kepalanya. Dulu, dia mungkin masih malas memikiran soal pernikahan, tapi
perlahan kamu membuatnya melunak.
Tapi bukan berarti dia bicara tentang
pernikahan sebatas di mulut saja, lho. Dia tidak hanya memberimu
angan-angan, melainkan benar-benar ingin membicarakan masa depan.
14. Menemukan dia yang serius mengajakmu ke jenjang pernikahan tidak berarti lepas dari semua permasalahan. Bedanya, bersama dia kamu selalu punya alasan untuk bertahan
Cakep, menyenangkan, dan nggak pernah
bikin kamu bosan. Yup, pacarmu bisa jadi sosok yang kamu impi-impikan
buat jadi suamimu kelak. Tapi, menikah nggak akan sesederhana itu. Kamu
nggak pernah tau siapa yang akan jadi suamimu sampai hari pernikahan itu
benar-benar tiba.
Menikah berarti menjalankan sebuah
komitmen seumur hidup. Kamu dan pasanganmu harus terus berjuang setiap
harinya agar biduk pernikahan itu tetap utuh selamanya. Lepas dari
kriteria soal suami atau istri idaman, kalian hanya fokus untuk tetap
bertahan dan bersama-sama mengarungi lika-liku kehidupan pernikahan.
Masalah itu tetap akan ada. Hanya saja bersama dia, kamu merasa bisa menghadapi semuanya. Berdua.
Nah, dari tanda-tanda yang sudah
disebutkan di atas, kira-kira pasanganmu saat ini masih sekedar pacar
atau udah bisa jadi calon suami? Yang pasti, menikah adalah salah satu
keputusan besar dalam hidup. Jadi, jangan sembarangan dalam memilih
pasangan, ya…
SUMBER:
http://www.lifehack.org/articles/communication/15-differences-between-the-boy-you-date-and-the-man-you-marry.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar